Recent Posts

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 12 September 2012

Ini Dia Pria dengan Otot Bisep Sebesar Pinggang Orang Dewasa

Merry Wahyuningsih - detikHealth

Massachusetts, AS, Dengan makan ayam sekilo lebih ditambah dengan setengah kilo daging sapi atau ikan, pria ini berusaha untuk memperbesar ototnya. Alhasil, otot bisepnya membesar bak tokoh kartun Popeye dan resmi dinobatkan sebagai pria dengan otot bisep terbesar di dunia.

Moustafa Ismail (24 tahun) memiliki otot bisep berukuran 31 inci (78,74 cm) atau setara dengan lingkar pinggang orang dewasa. Kini secara resmi namanya tercantum di Guinness Book of Records sebagai pria dengan otot bisep terbesar di dunia.

Binaragawan kelahiran Mesir ini telah menghabiskan waktu 10 tahun dengan latihan dua kali sehari untuk memperbesar ototnya. Ukuran otot bisep yang sangat besar dibandingkan dengan lengan bawahnya, membuat tubuhnya tampak aneh dan lebih mirip seperti tokoh kartun berotot besar, Popeye.

Meski tubuhnya sering disamakan dengan Popeye si penyuka bayam, Moustafa justru membenci bayam. Sebaliknya, pria yang akrab dipanggil 'Big Mo' ini makan 1 kg lebih ayam, 0,5 kg steak atau ikan dan 4 cangkir almond, serta 7,5 liter air putih dan 3 liter protein shake.

"Orang-orang selalu mengatakan 'Anda mengingatkan saya ada Popeye si pelaut'. Ini membuat saya tertawa karena saya justru tidak suka bayam. Sebenarnya saya pikir tangan saya sekarang lebih besar dari karakter kartun itu," ujar Moustafa Ismail, yang kini tinggal di Massachusetts, AS, seperti dilansir Dailymail, Kamis (13/9/2012).

Lima tahun lalu, Moustafa pernah gagal memenangkan kejuaraan binaraga di Mesir. Hal itu membuatnya memutuskan hijrah ke Amerika Serikat. Kini ia melatih otot setidaknya dua kali sehari dan dapat mengangkat beban seberat 226 kg lebih.

Pria yang fanatik dengan olahraga ini mengaku mengonsumsi shake tinggi protein untuk membantu memperbesar ototnya, tapi kondisi tubuhnya yang menggembung diperoleh secara genetika dari sang ayah yang seorang pegulat.

Ia memiliki jadwal latihan harian jam 5 hingga 8 pagi dengan berkonsentrasi pada latihan kardio, latihan kekuatan dan body sculpting.

Ini Dia Pria dengan Otot Bisep Sebesar Pinggang Orang Dewasa

 Merry Wahyuningsih - detikHealth
Massachusetts, AS, Dengan makan ayam sekilo lebih ditambah dengan setengah kilo daging sapi atau ikan, pria ini berusaha untuk memperbesar ototnya. Alhasil, otot bisepnya membesar bak tokoh kartun Popeye dan resmi dinobatkan sebagai pria dengan otot bisep terbesar di dunia.

Moustafa Ismail (24 tahun) memiliki otot bisep berukuran 31 inci (78,74 cm) atau setara dengan lingkar pinggang orang dewasa. Kini secara resmi namanya tercantum di Guinness Book of Records sebagai pria dengan otot bisep terbesar di dunia.

Binaragawan kelahiran Mesir ini telah menghabiskan waktu 10 tahun dengan latihan dua kali sehari untuk memperbesar ototnya. Ukuran otot bisep yang sangat besar dibandingkan dengan lengan bawahnya, membuat tubuhnya tampak aneh dan lebih mirip seperti tokoh kartun berotot besar, Popeye.

Meski tubuhnya sering disamakan dengan Popeye si penyuka bayam, Moustafa justru membenci bayam. Sebaliknya, pria yang akrab dipanggil 'Big Mo' ini makan 1 kg lebih ayam, 0,5 kg steak atau ikan dan 4 cangkir almond, serta 7,5 liter air putih dan 3 liter protein shake.

"Orang-orang selalu mengatakan 'Anda mengingatkan saya ada Popeye si pelaut'. Ini membuat saya tertawa karena saya justru tidak suka bayam. Sebenarnya saya pikir tangan saya sekarang lebih besar dari karakter kartun itu," ujar Moustafa Ismail, yang kini tinggal di Massachusetts, AS, seperti dilansir Dailymail, Kamis (13/9/2012).

Lima tahun lalu, Moustafa pernah gagal memenangkan kejuaraan binaraga di Mesir. Hal itu membuatnya memutuskan hijrah ke Amerika Serikat. Kini ia melatih otot setidaknya dua kali sehari dan dapat mengangkat beban seberat 226 kg lebih.

Pria yang fanatik dengan olahraga ini mengaku mengonsumsi shake tinggi protein untuk membantu memperbesar ototnya, tapi kondisi tubuhnya yang menggembung diperoleh secara genetika dari sang ayah yang seorang pegulat.

Ia memiliki jadwal latihan harian jam 5 hingga 8 pagi dengan berkonsentrasi pada latihan kardio, latihan kekuatan dan body sculpting

Senin, 03 September 2012

Kecanduan Internet? Cek Gen Anda! Rahma Lillahi Sativa - detikHealth Selasa, 04/09/2012 12:04 WIB







Jakarta, Internet, keberadaan situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter dan munculnya kecenderungan untuk belanja online merupakan fenomena sosial yang bisa dibilang sangat baru. Tapi tak banyak yang tahu jika sebenarnya kecenderungan semacam ini sudah ada sejak lama dan terkandung dalam gen manusia.

Tim peneliti yang dipimpin Dr. Christian Montag dari University of Bonn, Jerman mengaku menemukan sebuah gen pada orang-orang tertentu yang menunjukkan adanya ketergantungan terhadap suatu hal. Kondisi ini pun dapat dilihat pada orang-orang yang mengalami kecanduan internet.

Menurut peneliti, secara biologis, kecanduan internet itu sebenarnya memiliki penyebab genetik yang sama dengan kecanduan terhadap rokok.

"Namun kondisi genetik ini memiliki sejumlah varian dan ternyata varian genetik yang mendasari kecanduan internet lebih banyak ditemukan pada wanita. Hal ini bisa terjadi akibat ketergantungan terhadap fitur-fitur yang dimiliki teknologi itu seperti jejaring sosial atau situs belanja online," terang Dr. Montag seperti dilansir dari telegraph, Selasa (4/9/2012).

Dr. Montag dan rekan-rekannya menyimpulkan hal ini setelah mewawancarai lebih dari 800 orang terkait perilaku internet mereka, termasuk seberapa sering mereka memikirkannya dan seberapa besar dampak yang dirasakan jika mereka menolak perilaku tersebut.

Kemudian peneliti mengamati perubahan genetik pada sekelompok kecil partisipan berjumlah 132 orang yang tampaknya mengalami kecanduan terberat pada internet dan membandingkan mereka dengan kelompok yang sehat dan tidak mengalami kecanduan apapun.

Hasilnya, peneliti menemukan bahwa 132 partisipan tersebut memiliki varian genetik yang sama. Uniknya, varian genetik ini juga dapat dikaitkan dengan kecanduan terhadap nikotin atau rokok.

Meski begitu, peneliti mengaku studi lebih lanjut tentang hal ini masih sangat dibutuhkan. "Temuan kami ini menunjukkan bahwa ada indikasi yang jelas tentang penyebab genetik dari kecanduan internet. Padahal jika keterkaitan ini dapat dipahami secara lebih baik maka kita dapat mengupayakan terapi pengobatan yang lebih baik juga," tutupnya.